Sholat Tahajjud ternyata tak hanya membuat seseorang yang melakukannya mendapatkan tempat (maqam) terpuji di sisi Allah (Qs Al-Isra:79) tapi juga sangat penting bagi dunia kedokteran. Menurut hasil penelitian Mohammad Sholeh, dosen IAIN Surabaya, salah satu shalat sunah itu bisa membebaskan seseorang dari serangan infeksi dan penyakit kanker DAMPAK MEDIS SHALAT TAHAJJUD
.
Tidak percaya?
Cobalah Anda rajin-rajin sholat tahajjud. "Jika anda melakukannya secara rutin, benar, khusuk, dan ikhlas, niscaya Anda terbebas dari infeksi dan kanker". Ucap Sholeh. Ayah dua anak itu bukan ‘tukang obat’ jalanan. Dia melontarkan pernyataanya itu dalam desertasinya yang berjudul ‘Pengaruh Sholat tahajjud terhadap peningkatan Perubahan Response ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Psiko-neuroimunologi" Dengan desertasi itu, Sholeh berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada Program Pasca Sarjana Universitas Surabaya, yang dipertahankannya Selasa pekan lalu. Selama ini, menurut Sholeh, tahajjud dinilai hanya merupakan ibadah salat tambahan atau sholat sunah. Padahal jika dilakukan secara kontinu, tepat gerakannya, khusuk dan ikhlas, secara medis sholat itu menumbuhkan respons ketahannan tubuh (imonologi) khususnya pada imonoglobin M, G, A dan limfosit-nya yang berupa persepsi dan motivasi positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi (coping).
Sholat tahajjud yang dimaksudkan Sholeh bukan sekedar menggugurkan status sholat yang muakkadah (Sunah mendekati wajib). Ia menitikberatkan pada sisi rutinitas sholat, ketepatan gerakan, kekhusukan, dan keikhlasan.
Selama ini, kata dia, ulama melihat masalah ikhlas ini sebagai persoalan mental psikis. Namun sebetulnya soal ini dapat dibuktikan dengan tekhnologi kedokteran. Ikhlas yang selama ini dipandang sebagai misteri, dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol.
Parameternya, lanjut Sholeh, bisa diukur dengan kondisi tubuh. Pada kondisi normal, jumlah hormon kortisol pada pagi hari normalnya antara 38-690 nmol/liter. Sedang pada malam hari-atau setelah pukul 24:00 normalnya antara 69-345 nmol/liter. "Kalau jumlah hormon kortisolnya normal, bisa diindikasikan orang itu tidak ikhlas karena tertekan. Begitu sebaliknya. Ujarnya seraya menegaskan temuannya ini yang membantah paradigma lama yang menganggap ajaran agama (Islam) semata-mata dogma atau doktrin. Sholeh mendasarkan temuannya itu melalui satu penelitian terhadap 41 responden sisa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa itu, hanya 23 yang sanggup bertahan menjalankan sholat tahajjud selama sebulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan sholat tahjjud selama dua bulan. Sholat dimulai pukul 02-00-3:30 sebanyak 11* rakaat, masing masing dua rakaat empat kali salam plus tiga rakaat. Selanjutnya, hormon kortisol mereka diukur di tiga laboratorium di Surabaya (paramita, Prodia dan Klinika).
Hasilnya, ditemukan bahwa kondisi tubuh seseorang yang rajin bertahajjud secara ikhlas berbeda jauh dengan orang yang tidak melakukan tahajjud. Mereka yang rajin dan ikhlas bertahajud memiliki ketahanan tubuh dan kemampuanindividual untuk menaggulangi masalah-masalah yang dihadapi dengan stabil.
"Jadi sholat tahajjud selain bernilai ibadah, juga sekaligus sarat dengan muatan psikologis yang dapat mempengaruhi kontrol kognisi. Dengan cara memperbaiki persepsi dan motivasi positif dan coping yang efectif, emosi yang positif dapat menghindarkan seseorang dari stress,"
Nah, menurut Sholeh, orang stress itu biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin dan disertai perasaan ikhlas serta tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respons imun yang baik, yang kemungkinan besar akan terhindar dari penyakit infeksi dan kanker. Dan, berdasarkan hitungan tekhnik medis menunjukan, sholat tahajjud yang dilakukan seperti itu membuat orang mempunyai ketahanan tubuh yang baik. Sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia tidak mampu mengetahui semua rahasia atas rahmat, nikmat, anugrah yang diberikan oleh ALLAH kepadanya.
Haruskah kita menunggu untuk bisa masuk diakal kita???????
Seorang Doktor di Amerika telah memeluk Islam karena beberapa keajaiban yang di temuinya di dalam penyelidikannya. Ia amat kagum dengan penemuan tersebut sehingga tidak dapat diterima oleh akal fikiran. Dia adalah seorang Doktor Neurologi. Setelah memeluk Islam dia amat yakin pengobatan secara Islam dan oleh sebab itu ia telah membuka sebuah klinik yang bernama "Pengobatan Melalui Al Qur’an" Kajian pengobatan melalui Al-Quran menggunakan obat-obatan yang digunakan seperti yang terdapat didalam Al-Quran. Di antara berpuasa, madu, biji hitam (Jadam) dan sebagainya.
Ketika ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam maka Doktor tersebut memberitahu bahwa sewaktu kajian saraf yang dilakukan, terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia ini tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara yang lebih normal.
Setelah membuat kajian yang memakan waktu akhirnya dia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut bersembahyang yaitu ketika sujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar sembahyang 5 waktu yang di wajibkan oleh Islam.
Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa yang tidak menunaikan sembahyang maka otak tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Oleh karena itu kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam "sepenuhnya" karena sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agamanya yang indah ini.
Kesimpulannya: Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak bersembahyang apalagi bukan yang beragama Islam walaupun akal mereka berfungsi secara normal tetapi sebenarnya di dalam sesuatu keadaan mereka akan hilang pertimbangan di dalam membuat keputusan secara normal. Justru itu tidak heranlah manusia ini kadang-kadang tidak segan-segan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya alaupun akal mereka mengetahui perkara yang akan dilakukan tersebut adalah tidak sesuai dengan kehendak mereka karena otak tidak bisa untuk mempertimbangkan secara lebih normal. Maka tidak heranlah timbul bermacam-macam gejala-gejala sosial masyarakat saat ini.
Masjid adalah sentral kegiatan spiritual bagi umat Islam. Masjid adalah rumah Allah yang suci dan disucikan. Pada masa kenabian, masjid bukan saja digunakan untuk kegiatan shalat berjamaah, tetapi juga untuk kegiatan muamalah. Masjid adalah lambang persatuan dan persauadaraan. Ketika Nabi hijrah ke Madinah, aktivitas pertama yang dilakukan adalah membangun masjid.
Memakmurkan masjid berarti ikut berpartisipasi mengoptimalkan fungsi dan peran masjid. Aktivitas pertama dan paling utama dalam memakmurkan masjid adalah melaksanakan shalat berjamaah. Karena dengan shalat berjamaah kita akan merasa dekat dengan Allah dan bisa menjalin hubungan dengan umat manusia.
Shalat berjamaah di masjid mengandung banyak keutamaan, di antaranya adalah banyaknya pahala yang akan didapat, sebagaimana penjelasan hadis dari Ibnu Umar r.a, ia menceritakan, ”Shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian dengan 27 derajat” HR Bukhori dan Muslim).
Shalat berjamaah di masjid dapat mengikat persaudaraan di antara umat Islam. Di zaman moderen yang penuh dengan aktivitas dan kesibukan ini, bertemu dengan teman-teman seakidah, khususnya di lingkungan kita, sangatlah sulit. Akan tetapi, dengan adanya shalat berjamaah pada saat tiba waktu shalat lima waktu, kendala dan kesulitan tersebut seakan menjadi sirna. Di masjid atau mushalla, umat Islam bertemu satu sama lainnya. Mereka saling bersalaman dan bertegur sapa setelah melaksanakan aktivitas kerja di siang hari. Dengan demikian, ukhuwah dapat terjaga.
Kaum Muslimin yang memakmurkan masjid adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk. Allah Azza wajalla berfirman,
"Ses ugguhnya orang-orang yang memaknurkan masjid hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikatn shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalan orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (Q.S. At-Taubali (9): 18)
Fungsi masjid harus dioptimalkan tidak hanya untuk ibadah mahdlah seperti shalat berjamaah, i’tikaf, majelis zikir, tapi juga untuk kegiatan muamalah seperti pembentukan wadah koperasi masjid, pemberdayaan ekonomi umat dan sebagai nya. Masjid juga dapat ditingkatkan peranannya untuk membentuk generasi muda yang sehat, cerdas, dan berakhlak Islami. Dengan demikian, mereka akan terhindar dari budaya moderen yang saat ini banyak merusak keimanan dan akhlak generasi muda. Wallahua’lam
sumber: milis muslimah_sholehah
Siapa yang tidak ingin tampil cantik? Kecantikan merupakan merupakah satu hal yang sangat diinginkan oleh para wanita. Mereka para kaum Hawa itu banyak yang telah mencoba berbagai kiat, baik dengan menggunakan berbagai kosmetik, pemutih atau menggunakan lulur, ekstrak bengkoang dan lain-lain agar wajahnya putih alami dan berseri.
Terlepas dari keberhasilan semua trik-trik di atas yang notabene masih dipertanyakan terlebih lagi mengandung zat-zat kimia yang berbahaya, kenapa tidak menggunakan kiat yang satu ini?
Apa kiatnya? Yaitu shalat tahajjud di malam hari.
Berkata Imam Ibnul Qayyim, Sesungguhnya shalat malam itu dapat memberikan sinar yang tampak di wajah dan membaguskannya Ada sebagian istri yang memperbanyak pelaksanaan shalat malam. Ketika ditanyakan kepada mereka mengenai hal tersebut, mereka menjawab, Shalat malam itu dapat membaguskan wajah dan kami senang jika wajah kami menjadi lebih bagus.Demikian yang dituliskan oleh Mahmud Mahdi Al-Istanbuli di bukunya Kado Perkawinan halaman 312 ketika mengutip perkataan Ibnul Qayyim di buku Raudha Ath-Thalibin. [1]
Perlu juga diingat bahwa kiat ini bukan cuma monopoli kaum Hawa saja, kaum Adam pun perlu juga menerapkannya.
Keutamaan Shalat Tahajjud
Disamping hikmah diatas yang bisa di dapat dari melaksanakan shalat malam, shalat malam ini pun mempunyai keutamaan yang lain. Bahkan inilah yang lebih penting.
1. Allah akan mengangkat ke tempat yang terpuji, dalilnya adalah
“Dan pada sebagian malam hari bertahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.(Al Israa : 79).
2. Shalat malam dapat mendekatkan diri kepada Allah dan dapat menghapuskan dosa, dalilnya adalah
Hendaklah kalian melaksanakan shalat malam karena shalat malam itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, serta penutup kesalahan dan penghapus dosa. (HR. Tirmidzi no. 3549, Al Hakim I/380, Baihaqi II/502. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwaa Al Ghalil II/199/no. 452). [2]
3. Kemuliaan orang beriman ada pada shalat malam
Jibril berkata, Hai Muhammad, kemuliaan orang beriman ada dengan shalat malam. Dan kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain. (Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 831). [3]
Shalat malam yang paling utama adalah pada sepertiga malam yang terakhir. Pada saat ini doa akan dikabulkan oleh Allah. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwasannya Nabi pernah bersabda:
Allah turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir. Allah lalu berfirman, Siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan! Siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku beri! Siapa yang meminta ampun kepada-Ku tentu Aku ampuni.Demikianlah keadaannya hingga fajar terbit. (HR. Bukhari no. 145 dan Muslim no. 758). [4]
Bagaimana Agar Bisa Shalat Tahajjud?
Shalat malam termasuk ibadah yang berat, karena di saat kita terlelap dan masih mengantuk maka kita harus bangun untuk shalat. Berikut beberapa sebab agar kita dimudahkan untuk melaksanakan shalat malam.
1. Berusaha untuk tidur di awal malam dan menjauhkan diri dari begadang. Rasulullah membenci tidur sebelum Shalat Isyaa dan berbicara sesudah Shalat Isyaa. [5]
2. Ketika akan tidur, perhatikan adab-adab tidur, misalnya membaca doa sebelum tidur, membaca ayat kursi, membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah, membaca Surat Al Kaafirun, dll. [6]
3. Tidur sebentar di siang hari
4. Meninggalkan kemaksiatan, dosa dan perbuatan bid’ah
5. Berkeinginan kuat untuk shalat malam
6. Memasang jam beker. Bisa juga dengan saling membangunkan istri, suami, dan keluarga. Bahkan bisa dengan saling membangunkan tetangga atau teman dengan menelpon melalui handphone-nya. Saling berta’awun
Shalat tahajud (qiyamul lail) merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak hikmah, di antaranya bisa mengangkat ke tempat terpuji. Sebagaimana tersurat dalam firman Allah SWT “Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’ :79)
Shalat tahajud hukumnya sunnah muakkad. Namun Rasulullah senantiasa mendirikan shalat malam baik kondisi tenang maupun dalam tidak tenang, seperti dalam perjalanan dan perang.
Bahkan dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah mengerjakan shalat hingga kedua kakinya lecet.” (HR. an-Nasa’i) Kesungguhan Rasul ini juga diikuti oleh para sahabat dan tabi’in. sebagaimana ditulis dalam sejarah, para sahabat dan tabi’in mengisi malam harinya dengan aktivitas ibadah, di antaranya dengan mengerjakan shalat tahajud. Bahkan saking berartinya ibadah shalat tahajud bagi mereka, sehingga ibadah tersebut bukan sekedar ibadah nafilah, tetapi seakan-akan ibadah wajib bagi mereka.
Banyak rahasia dan khasiat yang terkandung dalam ibadah shalat tahajud. Di antaranya adalah dikabulkannya doa, menjadi hamba yang mempunyai kedudukan istimewa, membentengi diri dari perbuatan maksiat, memperoleh kedudukan yang tinggi dan mulia dan memperoleh balasan surga.
Mendirikan shaat tahajud dengan istiqomah dan khusuk dapat membuat terkabulnya doa. Hal ini adalah janji dari Allah sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi, “Rabb kita turun pada setiap malam ke langit dunia, ketika tersisa sepertiga malam yang terakhir, lalu berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku kabulkan doanya. Siapa yang memohon kepada-Ku, siapa yang meminta ampunan kepada-Ku maka Aku memberikan ampunan baginya.’ Demikianlah hal itu terjadi hingga terbit fajar.” (HR. Bukhari & Muslim).
Menurut sumber terpercaya, ada seorang dosen senior yang juga rektor di salah satu perguruan tinggi di Jakarta, ia dikaruniai umur panjang dan kesehatan yang prima, penglihatannya juga masih tajam, giginya tidak ompong. Saat ditanya salah satu rahasiannya adalah ia rajin mengerjakan shalat tahajud. Subhanallah! Inilah rahasia dan keistimewaan bagi orang yang rajin mengerjakan shalat di malam hari (shalat tahajud).
MENDATANGKAN REZEKI
Sholat Dhuha dapat mendatang rezeki, hal ini dapat kita lihat dari sabda Rasulullah s.a.w : "Shalat dhuha dapat menarik rezeki dan menghilangkan kefakiran"
Di kalangan kita kaum muslim, shalat dhuha memang sudah dikenal sebagai salat "untuk menarik rezeki". Tetapi sebenarnya rahasia yang dikandung dalam shalat dhuha tidak hanya itu.
SHALAT PENTOBAT
Salat dhuha, dari sisi fiqih, tergolong ibadah sunnah muakkadah, artinya ibadah yang sangat kuat kesunnahannya. Berarti, besar pula pahalanya. Begitu pentingnya sehingga Nabi s.a.w sangat menganjurkan pada sahabat beliau untuk menjalankannya, seperti dituturkan oleh Sayyidina Abu Hurairah r.a berikut ini : "kawan karibku (Rasulullah) s.a.w. berpesan kepadaku tiga hal : untuk berpuasa tiga hari pada tiap-tiap bulan, untuk menjalankan dua rakaat shalat dhuha, dan untuk mengamalkan shalat witir sebelum tidur." (riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
Beliau menyebut shalat sebagai shalat para pentobat (awwabin). Sebagai shalatnya pentobat, maka Shalat dhuha sangat mujarab untuk merontokkan dosa-dosa, sebagai mana dalam sabda nabi s.a.w : "Barang siapa menjaga (pelaksanaan) genapnya Shalat Dhuha, dosa-dosanya akan diampuni walaupun sebanyak buih lautan."
Dalam Hadis lain Nabi s.a.w. mengungkapkan bahwa di sorga ada satu pintu yang disebut "Pintu Dhuha". Bila datang hari kiamat, terdengar seruan, "Manakah orang-orang yang membiasakan diri dengan shalat Dhuha? ini pintu kalian. Masukilah dengan Rahmat Allah."
PENGERTIAN SHALAT DHUHA
Dhuha adalah nama waktu, yakni waktu selepas waktu shubuh dan sebelum waktu zhuhur. Shalat Dhuha dimulai setelah matahari naik di ufuk timur setinggi satu tombak. Jadi, apabila anda masih tenggelam dalam wirid sehabis shubuh pada saat matahari mulai terbit atau pada saat jarum jam menunjuk waktu thulu' alias terbitnya matahari (lihat di jadwal Shalat), jangan bangkit dulu untuk shalat. Tunggulah matahari bergerak ke atas hingga ketinggiannya mencapai seukuran tombak (sekitar 20 menit).
Apa Pasal? Selain karena pada saat itu waktu dhuha belum masuk, juga dikarenakan ada larangan dari Nabi s.a.w. untuk menjalankan Shalat di saat matahari terbit. Sebagaimana dituturkan Abdullah bin Umar r.a., Nabi s.a.w. bersabda :
" Janganlah seorang dari kalian menyengaja shalat, lalu dia shalat bersamaan dengan terbitnya matahari. Tidak boleh pula shalat) bersamaan dengan tenggelamnya matahari." (riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Larangan untuk Shalat terus berlanjut hingga matahari meninggi sekitar satu tombak. Hal ini berdasarkan hadis yang mengutip sabda Rasul Allah s.a.w : "manakala telah muncuk ujung matahari, maka tundalah shalat sampai matahari meninggi. Apabila telah tenggelam ujung matahari, tundalah shalat sampai matahari tenggelam (seluruhnya)." (Riwayat Al Bukhari)kenapa Rasullulah s.a.w melarang kita shalat bersamaan dengan terbitnya matahari ?
TANDUK SYETAN
Penjelasan mengenai pelarangan nabi s.a.w. tersebut (dituturkan oleh Ibnu Umar r.a. namun dengan sanad (rangkaian riwayat) yang berbeda. Nabi s.a.w. bersabda :
"jangan menyengaja dengan shalat kalian pada terbitnya matahari, tidak pula pada tenggelamnya matahari, karena matahari itu terbit (dan tenggelam ) bersama dua tanduk syetan."
Yang dimaksud "Matahari itu terbit bersama dengan dua tanduk syetan" ialah "matahari terbit diantara dua tanduk syetan", sebagaimana terdapat dalam riwayat Abu Dawud. Artinya, pada saat matahari terbit itulah syetan menampakkan dirinya di ufuk timur.
Pada saat demikian para budak syetan (kaum Kafir) melakukan sesembahan. Itulah sebabnya kita dilarang melakukan shalat di saat tersebut, supaya shalat kita tidak bersamaan dengan ritual sesembahan kaum kafir, sekaligus tidak pula bersamaan dengan kemunculan syetan.
WAKTU TERBAIK
Sebenarnya Shalat dhuha tidak harus dilakukan persis di saat matahari setinggi tombak. Anda boleh pula menundanya hingga menjelang waktu zhuhur. Sebab, waktu shalat dhuha memanjang hingga menjelang masuknya waktu zhuhur (tergelincirnya matahari).
Bahkan, Jika Anda ingin yang terbik, hendaknya menunda Shalat Dhuha hingga berlalunya seperempat hari (sekitar pukul 09.00 Istiwa'). hal ini di dasarkan hadis Nabi s.a.w :
"Shalat para pentobat (Shalat Dhuha) adalah ketika para bayi unta sedang kepanasan (lalu meringkuk di bawah tubuh induknya)." (Riwayat Muslim)
Dengan demikian, kalau waktu dalam sehari dibagi menjadi empat, maka pada tiap-tiap perempatnya terisi dengan shalat. pada perempat pertama diisi dengan shalat subuh, perempat kedua dengan shalat dhuha, ketiga dengan Shalat Zhuhur, dan perempat terakhir dengan Shalat Ashar.
Demikian, Semoga bisa bermanfaat.
1. Diampuninya dosa-dosa. Siapa yang mengakui dosanya dan juga meninggalkannya, maka dia akan diampuni.
2. Ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kecintaan-Nya. Istighfar merupakan perkara yang penting, sehingga seorang hamba bisa mendapatkan ridha dan kecintaan Allah Subhanahu wa Ta”ala.
3. Memperoleh rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. FirmanNya, Hendaklah kalian meminta ampun kepada Allah Ta’ala, agar kalian mendapat rahmat (An-Naml :46).
4. Membebaskan diri dari adzab. Istighfar merupakan sarana yang paling pokok untuk membebaskan diri dari adzabnya, sebagaimana firman-Nya, Dan tidaklah Allah Ta’ala akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun.(Al-Anfal:33).
5. Istighfar mendatangkan kebaikan yang banyak dan juga barokah. Firman Allah Ta’ala, Dan (dia berkata),’Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabb kalian lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang deras kepada kalian, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian’.(Hud:52).
Didalam firman-Nya yang lain, Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Rabb kalian’, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan dengan lebat, dan akan membanyakkan harta dan anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untuk kalian sungai-sungai’.(Nuh:10-12).
6. Kebeningan hati. Karena istighfar dapat menghapus dosa dan mengenyahkannya. Maka hati pun menjadi bersih dan bening dari noda dosa serta kedurhakaan.
7. Istighfar merupakan kebutuhan hamba yang berkelanjutan. Dia membutuhkannya menjelang siang dan malam, bahkan istighfar senantiasa dibutuhkan dalam setiap perkataan dan perbuatan, kala sendirian maupun ramai, karena di dalamnya mengandung kemashlahatan, mendatangkan kebaikan, menyingkirkan kemudhoratan, menambah kekuatan amal hati dan badan serta keyakinan iman.
8. Mendatangkan sikap lemah lembut dan baik tutur katanya. Siapa yang ingin agar Allah Ta’ala memperlakukannya dengan lemah lembut, maka dia harus senantiasa bersama-Nya. Istighfar dapat menjadikan seorang hamba lemah lembut, baik tutur katanya, karena dia biasa mengucapkan kebenaran dan menjelaskannya.
9. Memperbanyak ibadah dan zuhud di dunia. Istighfar membutuhkan penyesalan dan taubat, sehingga ia menuntut pelakunya lebih banyak beribadah. Firman Allah Ta’ala, Sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu menghapuskan kesalahan-kesalahan.(Hud:114).
Setelah kita mengetahui apa buah dan bagaimana faidahnya bagi kita apabila kita melaksanakan amalan ini, marilah bersama-sama kita saling mengingat kesalahan-kesalahan kita, mumpung kita masih hidup, masih ada waktu untuk memikirkan seberapa banyak dosa yang telah kita kerjakan dan berapa banyak kebaikan-kebaikan yang telah kita kerjakan. Marilah kita bersama-sama mencari ridha Allah Ta’ala mencari rahmat dan karunianya yaitu berupa surga di akhirat nanti. Dan mudah-mudahan kita tidak termasuk orang yang merugi di yaumul akhir nanti.
Allahu A’lam.
Sumber : http://afing.wordpress.com/2008/05/29/Manfaat-Istighfar-bagi-Dunia-akherat/ diambil pada 19/3/2009